Penelitian

 

Program Penelitian Akper Rumkit TK III Dr.JA Latumeten dikelola olah Unit Penelitian dan PkM

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dalam Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Anak Disabilitas Intelektual

Penelitian oleh Fatimah Kerley.

Pendidikan kesehatan dengan media audio visual berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi pada anak disabilitas intelektual. Pernyataan ini merupakan kesimpulan akhir dari hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Fathimah Kelrey, Dosen program studi D3 Keperawatan AKPER Rumkit TK III Dr. JA Latumeten. 

Dalam penelitiannya, Kelrey  menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audio visual dalam dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi anak disabilitas intelektual. Peneltian yang dilakukan menggunakan metode Pre-eksperiment dengan pendekatan PretestPosttest design. Sampel dalam penelitian berjumlah 24 orang anak disabilitas intelektual dengan Teknik quota sampling, non probability sampling. Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Luar Biasa Rela Bhakti Gamping 1 Sleman Yogyakarta pada bulan Mei- Juni 2019. Adapun variabel independen yaitu Pendidikan kesehatan melalui media audio visual sedangkan variabel dependen pengetahuan kesehatan reproduksi anak disabilitas intelektual. Uji yang digunakan yaitu Wilcoxon Signed-Rank Test.

Hasil yang diperoleh dari penelitian Kelrey adalah jumlah terbanyak responden berusia 15-17 tahun. Identifikasi usia disabilitas intelektual pada anak yaitu dimulai usia 0-15 tahun dan usia remaja 16-24 tahun. Sebagian besar responden dengan disabilitas intelektual berjenis kelamin laki-laki. Penduduk Scotlandia yang mengalami disabilitas intelektual berjenis kelamin laki-laki lebih banyak (57, 5%) dari perempuan (42,5 %) (2). Negara yang berpenghasilan rendah jumlah laki-laki yang mengalami disabilitas lebih banyak sekitar 13,8 % dibandingkan dengan laki-laki pada negara berpenghasilan tinggi sebanyak 9,1 % (3).

Jumlah tingkat pendidikan responden terbanyak pada penelitian ini adalah responden dengan tingkat pendidikan sekolah dasar. Anak-anak mencapai kematangan reproduksi masa pubertas lebih awal dari generasi sebelumnya, proporsi anak yang cukup besar akan mengalami tanda-tanda perkembangan pubertas sejak usia 8 atau 9 tahun saat berada di sekolah dasar (5).

Mayoritas responden pernah memperoleh informasi kesehatan reproduksi. Anak disabilitas intelektual biasanya mengakses sumber-sumber informasi yang berasal dari program sekolah atau komunitas, orang tua, pengasuh, teman sebaya atau media (8). Sebagian besar sumber informasi diperoleh dari guru dan tenaga kesehatan. Guru mempunyai peran dalam memberikan pendidikan seks pada remaja disabilitas intelektual ringan dalam lingkungan pendidikan dan social (9). Diperlukan juga keterlibatan tenaga kesehatan / konselor kesehatan dalam memberikan informasi, pendidikan serta dukungan pada remaja intellectual and developmental disability (IDD) yang akan mengalami peralihan ke masa dewasa walaupun belum optimal karena masih kurangnya persiapan pengetahuan / pengalaman dari petugas kesehatan sendiri karena hanya berdasarkan nilai-nilai / pengetahuan yang mereka miliki tapi peran mereka sangat dibutuhkan oleh anak disabilitas intelektual (10, 11).

Berdasarkan hasil analisis wilxocon menunjukan adanya peningkatan pengetahuan anak disabilitas intelektual setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi dengan media audio visual. Didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rozi menunjukan adanya pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audio visual terhadap pengetahuan vulva hygiene saat menstruasi pada siswa putri tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Muhammadiyah Gamping (12). Hasil penelitian Faikoh mengungkapkan terdapat pengaruh antara intervensi modelling melalui media video terhadap peningkatan kemampuan toilet training pada anak retardasi mental di SLBN Semarang (13). Berdasarkan teori kerucut pengalaman (Cone Experience) Edgar Dale mengatakan bahwa pembelajaran melalui media video sebanyak 30% dapat diserap oleh peserta dengan capaian pembelajaran atau tujuan yang dicapai yaitu mampu memperagakan, menerapkan dan mempraktetkan (14). Kaitan antara tingkat kecerdasan anak disabilitas intelektual yang dibawah rata-rata yang mengalami kesulitan dalam komunikasi, membaca, menulis dan perhatian dengan pendidikan kesehatan melalui media audio visual yang digunakan yaitu memberikan solusi inovatif yang efektiv yang membantu mereka dalam proses belajar dengan menggunakan media dengan multi indra keterbatasan kognitif pada anak dengan disabilitas intelektual dapat terbantu. (15). Tingkat intelegensi anak disabilitas intelektual yang signifikan berada dibawah rata-rata anak seusianya disertai dengan ketidakmampuan beradaptasi terhadap perilaku yang muncul pada tahap perkembangan (15).

 

https://doi.org/10.54639/mhj.v2i2.458

 

OFFICE

STIKES RS Prof. Dr. J.A. Latumeten; 

Jl. Dr. Apituley RT.002 RW.02 Kelurahan Silale Kecamatan Nusaniwe    Kota  Ambon Provinsi Maluku, Kode Pos 97112.

Phone: +62 911 345025

Email: info@stikes-latumeten.ac.id

Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
29
129
332
99450
928
4077
100642
Your IP: 18.191.192.113
09-01-2025
© Kesdam XVI/Patimura | STIKES RS Prof. Dr. JA Latumeten Ambon

Rubid.id by Rubid.id