
Ambon, 27-28 November 2025 — Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) RS Prof. Dr. J. A. Latumeten melaksanakan kegiatan Pendampingan Rekonstruksi Kurikulum untuk Program Studi D3 Keperawatan. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian bagian dari Program Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Kemitraan Tahun 2025 dalam upaya penguatan mutu pendidikan dan penyesuaian kurikulum terhadap kebutuhan dunia kerja serta perkembangan kebijakan nasional di bidang pendidikan tinggi kesehatan.
Acara pendampingan ini dilaksanakan di ruang pertemuan kampus STIKes RS Prof. Dr. J. A. Latumeten dan dihadiri oleh pimpinan institusi, dosen, serta tim pengembang kurikulum dari Program Studi D3 Keperawatan. Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber pendamping dari Universitas Bina Nusantara (Binus University) dan praktisi keperawatan rumah sakit untuk memberikan masukan konstruktif terhadap rancangan kurikulum baru.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kurikulum berlaku dalam mencapai Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), mengidentifikasi kesenjangan (gap) antara kurikulum saat ini dengan kebutuhan industri, pasar kerja, dan perkembangan ilmu pengetahuan, menyusun rekomendasi perbaikan struktur kurikulum, mata kuliah, metode pembelajaran, dan sistem penilaian, memastikan keselarasan kurikulum dengan KKNI, SN-DIKTI, dan kebijakan kampus berdampak, dan menyiapkan dasar untuk penyusunan revisi kurikulum yang lebih relevan, fleksibel, dan berorientasi pada kebutuhan masa depan.
Selain itu juga kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas institusi pendidikan tinggi dalam menyusun dan mengimplementasikan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja serta sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan. Pendampingan dilakukan oleh tim ahli dari perguruan tinggi mentor Universitas Bina Nusantara (Dr. Robertus Tang Herman, S.E., M.M dan Wirmandi Pamungkas, S.Pd., M.M) yang memiliki pengalaman dalam pengembangan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan Kampus Berdampak.
Ketua STIKes RS Prof. Dr. J. A. Latumeten, Fathimah Kelrey, S.Kep., Ns., M.Kep, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Rekonstruksi kurikulum ini tidak hanya menyesuaikan dengan kebijakan nasional, tetapi juga menjawab tantangan lokal dan kebutuhan layanan kesehatan di daerah. Kami berharap hasil dari pendampingan ini akan memperkuat profil lulusan D3 Keperawatan yang siap bekerja dan berdaya saing.
“Kurikulum harus terus diperbarui agar mampu menyesuaikan dengan dinamika pelayanan kesehatan, teknologi, serta kebutuhan masyarakat. Melalui kegiatan pendampingan ini, kami berharap program studi dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga adaptif dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, narasumber memberikan arahan teknis mengenai penyusunan capaian pembelajaran lulusan (CPL), pemetaan mata kuliah, serta penyelarasan kurikulum dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti). Selain itu, dilakukan pula sesi diskusi intensif untuk membahas implementasi kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) dan integrasi pembelajaran digital dalam proses pendidikan keperawatan.
Koordinator Program Studi D3 Keperawatan, Gloriya Riana Latuperissa, S.Kep., Ns., M.Kep, menambahkan bahwa hasil pendampingan ini akan menjadi dasar untuk finalisasi dokumen kurikulum yang akan diterapkan mulai tahun akademik mendatang.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan kurikulum yang tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga mengakomodasi kebutuhan mitra praktik, rumah sakit, serta perkembangan ilmu keperawatan terkini,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan dari Perguruan Tinggi Mitra, yang bertindak sebagai narasumber pendamping, menekankan pentingnya sinergi antara dunia akademik, dunia kerja, dan kebijakan pemerintah dalam merancang kurikulum yang aplikatif dan berorientasi pada kompetensi.
“Kurikulum yang baik harus mencerminkan capaian pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan rumah sakit, puskesmas, dan layanan komunitas. Melalui pendampingan ini, kami bersama tim STIKes Latumeten berupaya memastikan setiap komponen kurikulum memiliki integrasi yang kuat antara teori dan praktik,” jelasnya.
Selama kegiatan berlangsung, peserta terlibat aktif dalam diskusi dan lokakarya penyusunan dokumen kurikulum, termasuk peninjauan profil lulusan, capaian pembelajaran, peta kompetensi, dan struktur mata kuliah. Selain itu, dilakukan pula evaluasi terhadap kurikulum lama untuk memastikan kesinambungan dan efektivitas penerapan kurikulum baru.
Kegiatan pendampingan yang berlangsung selama 2 hari ini diharapkan dapat menghasilkan dokumen kurikulum rekonstruksi Program Studi D3 Keperawatan yang lebih komprehensif, relevan, dan mampu menjawab kebutuhan layanan kesehatan masa kini. Dengan dukungan Program Penguatan PTS Kemitraan Tahun 2025, STIKes RS Prof. Dr. J. A. Latumeten berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan tata kelola akademik demi mencetak tenaga kesehatan yang unggul dan berintegritas.


